Sabtu, 21 September 2013

Si Ibu Lansia, Berseragam Oranye

Ibu, dengan seragam oranye


musim,
silih berganti
menuntun hari-hari
si ibu lansia,
berseragam oranye

hujan lalu panas
panas lalu berangin
berangin lalu hujan
jadi saksi-saksi bisu,
profesi ibu lansia
berseragam oranye

hujan,
tak kenal basah
apalagi dingin yang menjalar
dia, si ibu lansia berseragam oranye
tetap berdiri kokoh
mengayun lidi-lidinya
di jalan-jalan raya

panas,
menyengat ubun-ubunnya
menggelapkan pigmen kulitnya
dulunya putih berseri
kini menghitam pekam
dia, si ibu lansia berseragam oranye
tetap teguh pada hendaknya
menyeret lidi-lidinya
di jalan-jalan raya

berangin,
dedaunan tanggal dari induknya
melayang lalu beterbangan
memenuhi jalan-jalan
dia, si ibu lansia berseragam oranye
dengan lidi-lidi dan sekopnya
memerangi dedaunan kering
di jalan-jalan raya

dia,
si ibu lansia
dengan seragam oranye
terus merajut tekad
hingga singgah pada apa yang khalayak bilang
"Adipura"


Suci Wulandari
Jambi, 21 September 2013

Senin, 16 September 2013

Tanpamu, Aku Tiada Apanya

Mama


I.
Ingkar dalam rasa perih
Menghabiskan tenaga-tenaga akhir
Katanya, demi 270 hari itu
Tak gentar,
Meski maut di ambang pintu

B.
Benar saja, tak lelah mengatur bocah
Terus membina akhlak agar mulia
Tak kenal masa, tak pernah meminta
Tanpa pamrih,
Meski milyaran rupiah telah mengudara

U.
Untaian kasih, terus terantai
Aliran darah mengalir kencang
Buah dari hati yang tercinta
Tumbuh dalam buayan telapak bunda
Berhasil kelak itulah bahagia

IBU
Hidup dan mati
Melahirkan diri
Memberi asi
Menanamkan akhlak
Si Insan muda belia

IBU
Cintaku ini tak cukup
Terlebih jika disanding dengan jasamu
Sungguh kecil
Tak berarti apapun

IBU
Pahlawan jiwa
Penyejuk lara
Perajut asa
Tanpamu, aku tiada apanya


Suci Wulandari
Jambi, 16 September 2013
Dengan ketulusan yang mendalam, aku sayang mama.
 

NAI'S Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang, Edited by suciwdd